- Bismillaahirrohmaanirrohiim
~Untukmu Pemilih Kebenaran~
Aku adalah seorang mahasiswa smester 4 yang jauh-jauh merantau ke Pulau Jawa hanya untuk mencari warna warni ilmu dunia. Mahasiswa yg menghabiskan waktunya tuk kuliah, begadang mngerjakan laporan, syuro stiap hari, mengganjal sepertiga perutnya dgan mie instan, dll, hampir sma sperti mhasiswa pada umumnya. Aku jga pernah mrasakan ip maksiml, walaupun skrang berkutat dgn ip 2 komaan. Yah, namun apalah arti tulisan "IP" .
Yang ingin ku bicarakan dsni ialah tntang sebuah kebenaran, yang lebih hebat dripada itu, bahkan lebih dari gunung, dan bintang-bintang. "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (surah al-Ahzab, ayat 72)
Makhluk bernama "m a n u s i a" memang aneh ya, sudah tau amanah itu berbahaya tpi masih saja meminta amanah-amanah dan jabatan. Namun, bagaimana kalau amanah itu tidak diminta? melainkan amanah itu memang hanya bisa dipikul oleh "dia"? Dia yang mempunyai kapasitas yang cukup dan sangat layak menjadi pemikul amanah berat ini? Yah kalian tau sendirikan, seorang pemimpin bukan dilahirkan dri daun pisang yang tertiup angin sepoi-sepoi, namun seorang pemimpin itu dilahirkan dari batu karang yang terhempas ombak dahsyat.
Indonesia sekarang dihadapkan pada masalah besar, yah walaupun jauh jika dibandingkan dengan masalah ketika kiamat datang. Apa itu? apa lagi coba kalau bukan masalah memilih pemimpin yg PANTAS. Seorang pemimpin itu ibarat processor yang menjdi otak pda komputer, ibarat kulit yang melindungi organ serta bagian dalamnya, ibarat kilat yg lebih dhulu datang dripada guntur, dan ibarat pedang yang gagah menebas smua musuh yang nyata ada dihadapan. Namun bagaimana jika processor itu mudah eror? kulit itu mudah terserang penyakit? kilat itu telat datangnya? atau pedang itu mudah patah? ya tentu komputer itu lola, kulit gatal-gatal, guntur malah mendahului, dan pedang itu ga berguna lagi. Belum sempat mikirin rakyat, diri sendiri saja belum benar. Tapi bagaimana jika processor itu tanpa loading? kulit itu sehat? kilat itu disiplin datangnya? dan pedang itu kuat dan tajam? sudah dipastikan sistem akan lebih baik dan bahkan dibilang lancar. Baru kemaren aku membaca kisah salah satu kandidat calon pemimpin kita nanti yang luar biasa. Aku biasa saja ketika seseorang cp (calon pemimpin) banyak menuai janji-janji, aku biasa saja ketika mlihat cp membagikan sembako, aku biasa saja ketika cp pandai bicara dan menarik hati orang lain, aku biasa saja ketika cp itu berkeliling menelusuri desa dgan rekan2nya.
Namun ini berbeda dengan itu semua, Beliau lebih dari itu, aku sangat tertarik dengan "beliau". Kalian tau Umar bin Khattab, khalifah ini adalah pemimpin yang setiap malam berkeliling untuk memastikan rakyatnya tidak ada yg sengsara, sahabat Rasul yg istirahatnya kbanyakan dimasjid. Aku menemukan hal yg serupa pada "beliau" ini walaupun tdk bsa dibandingkan dgan Umar yg merupakan sahabat Rasulullah. Beliau adalah orang yang sibuk, bahkan sangat sibuk namun apa coba istirahatnya? Beliau menggunakan waktu istirahat senggangnya dengan membaca Al-Quran, yang saat itu mungkin waktu yg paling tepat untuk mengistirahatkan tulang belakangnya spya dpat tegak kembali. Iniloh sudah ada pemimpin yang bukan sekedar memimpin tanpa dasar? Sudah ada loh jangan disia-siakan. Berfikir cerdas dan lakukan pilihan terbaik.
Golput sudah ngga zaman.. mmilih krena bayaran n ancaman? emang dimana harga diri kalian Aku tau ketika aku menulis ini mgkin tdk aman bagiku, namun kebenaran harus tetap disampaikan.
~Pilihanmu merubah dunia~
@FajarDwiMaulanaEftiah
https://www.facebook.com/fajar.dwimaulanaeftiah
http://www.muharrikdakwah.com/2014/03/kisah-presiden-pks-anis-matta-yang.html
0 komentar:
Posting Komentar