.

.

Senin, 04 Agustus 2014

Bila Hati Rindu Menikah

Sedikit membahas tentang salah satu buku menarik yang ku temui di toko buku Al-Amin, Jl.Bara IPB Dramaga. Semoga dengan ini, dapat meluruskan lagi tentang apa arti "Rindu" dan "Menikah" itu sendiri.

#BUKU

Bila Hati Rindu Menikah
(Mas Udik Abdullah)



"Bila malam sudah terasa sepi dibanding masa-masa sebelumnya ...
Bila hangatnya persahabatan tak lagi cukup untuk mencurahkan isi hati ...
Bila hati merindukan belaian kasih sayang dikala resah ...
Bila hati mendambakan pelindung dan pemberi motivasi disaat dirinya lemah ...
Bila hati mulai cenderung dan merasa tenteram di sisi lawan jenisnya ...
Maka apakah yang akan kita cari, selain pernikahan?"
Buku ini membahas tentang jalan solusi untuk seseorang yang sedang rindu dengan kata "pernikahan", biasanya sih para aktivis kampus di tingkat akhir :)
Mencari solusi untuk menghilangkan rasa ragu dan bimbang, menumbuhkan keberanian untuk segera menikah, serta ikhtiar (usaha) yang bisa dilakukan untuk menantikan belahan jiwanya.

Pernikahan, bukan semata untuk memenuhi kebutuhan duniawi saja, namun lebih penting daripada itu, yaitu tujuan ukhrowi (akhirat). Apa bedanya kita dengan hewan, jika tujuan pernikahan hanya untuk memenuhi kebutuhan seks saja? Inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
Islam, mengajarkan bahwa beberapa tujuan pernikahan adalah untuk melahirkan generasi yang sholeh-sholehah dan nantinya Bumi akan diberatkan dengan penduduk-penduduk yang Taat kepadanya. Tujuan lainya adalah untuk menentramkan hati juga menghindarkan diri dari maksiat.

Orang yang sendirian, lebih cenderung berbuat maksiat, Karenan memang selalu saja Syaitan membisiki manusia melalui indahnya dunia yang fana ini. Saat dalam kesendirian, bahkan dalam sholat kita pun, Syetan masih saja mengganggu manusia agar tidak khusu beribadah kepadanya.
Karena dengan menikah, sesuatu yang haram akan menjadi halal bahkan mendapat pahala di sisi-Nya. Jelaslah bahwa Allah sangat Adil menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan.

Berikut saya sampaikan beberapa Daftar Isi buku ini yang recomended untuk kita semua (terutama kalian para aktivis kampus yang sedang galau tiada penentuan, dari pada cuma galau, lebih baik jadikan Galau yang Produktif)

BAB I ~ Yang Perlu Kamu Ketahui tentang Nikah
- Nikah dan Fitrah Manusia
- Nikah sebagai Sunnah Rasul

BAB II ~ Indahnya Menikah
- Ingin kuraih penghargaan yang tinggi dari Allah
- Dengan ini semoga Dienku menjadi sempurna
- Ya Rasulullah, Sambutlah Kehadiranku
- Nikmat yang membawa kedamaian
- Menghindarkan diri dari maksiat
- Akhirnya datanglah kesempatan baik itu
- Sekarang hilanglah kegundahan hatiku
- Semoga Ibadahku lebih berbobot di sisi-Nya
- Semoga Allah memberati Bumi ini dengan anak yang sholeh
- Bahagianya hatiku saat mencari nafkah
- Engkau sekarang layak jadi pemimpin

BAB III ~ Betapa Ruginya Kamu Jika Takut Menikah

- Mengapa kamu suka menjadi temannya Syaitan
- Hilangla kemuliaan itu
- Jangan kau tentang Allah dan Rasul-Nya
- Kamu akan jadi orang yang paling miskin
- Jika kamu mati, mayatmu adalah mayat yang sangat jelek

BAB IV ~ Bila Hati Ragu Menikah dan Cara Mengatasinya
- Aku masih menganggur
- Belum ada kriteria yang cocok bagiku
- Aku tak secantik bidadari
- Aku khawatir tak bisa membahagiakannya
- Aku ingin memenuhi harapan orang tua
- Aku belum siap jika harus berpisah dengan sanak keluarga
- Aku masih trauma dengan pristiwa yang kemarin

BAB V ~ Manajemen Penantian (Bila Hati Rindu Menikah)
- Kamu harus meluruskan niat terlebih dahulu
- Perdalamlah ilmu untuk itu
- Maksimalkanlah Langkah Ikhtiar dalam sebuah penantian

i) Ikhtiar Batin
- Jagalah kesucian dirimu
- Rajinlah dalam berdo`a
- Istikharah
- Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu
- Tingkatkan nilai taqwa dan tawakal

ii) Ikhiat Lahir
- Tampil yang menarik, mengapa tidak?
- Tidak salah jika kamu menawarkan diri
- Mintalah tolong kepada Pemuka/Pemimpin Ummat
- Persiapkanlah kematangan dirimu dalam : Emosional, Sosial, Finansial


#MASALAH

Masalah yang sering di hadapi bagi para pencari belahan hidupnya adalah sebagai berikut :
- Aku masih menganggur
- Belum ada kriteria yang cocok bagiku
- Aku tak secantik bidadari
- Aku khawatir tak bisa membahagiakannya
- Aku ingin memenuhi harapan orang tua
- Aku belum siap jika harus berpisah dengan sanak keluarga
- Aku masih trauma dengan pristiwa yang kemarin

Salah satu yang menarik adalah Kesiapan Finansial
Inilah faktor yang biasanya seseorang untuk menunda sebuah pernikahan. Padahal, jika ia terus berikhtiaar maka Allah akan membukakan Jalan menuju Ridho-Nya. Bukankah dengan menikah, maka Rezeki kita akan semakin dipermudah oleh Allah?

Masalah Finansial, sebenarnya tergantung pada siapa subjek pelakunya. Penghasilan 3 juta per-bulan pun akan terasa sangat kurang jika tidak ada sikap Syukur dan Qonaah padanya. Bahkan penghasilan puluhan hingga ratusan juta pun akan terasa sangat kurang jika tidak ada kebahagiaan dalam mahligai rumah tangga.

Namun, jika keberkahan, kebahagiaan, qonaah, syukur, ikhlas dan akhlak baik lainnya meliputi di dalamnya, penghasilan 700 ribu akan menjadi sangat berkecukupan atas izin Allah. Dan pasti Allah akan menambahkan rezekinya dengan cara yang tak terduga sama sekali jika Allah cinta kepada Hamba-Nya yang mengikuti aturan-Nya. Ikhiar dan Tawakal adalah solusi terpenting.


Antara Suka, Kagum, dan Nyaman

Cinta memang tak ada habisnya dibicarakan. Berbicara tentang cinta, sekurang-kurangnya ada tiga keadaan yang sering diistilahi dengan kata cinta.


1. Suka.
Rasa ini terbatas pada zhahirnya saja. Rasa yang muncul berdasarkan pada penampilan secara fisik. Hal ini cukup menjadi bantahan atas pernyataan bahwa cinta itu buta. Sebab sebuta-butanya cinta, ia masih bisa membedakan mana si cantik mana si tampan, mana si putih mana si sawo matang, mana si tinggi dan mana yang kurang.

2. Kagum
Bisa diawali dari rasa suka, bisa juga tidak. Rasa ini muncul setelah kita melihat ada nilai lain yang lebih dari sekedar fisik semata. Watak/perangainya, kecerdasannya, kekayaannya (bisa jadi), dan segala kebaikan/kelebihan yang melekat pada sosok yang dikagumi. Ini juga menjadi bantahan atas pernyataan bahwa cinta kadang tak ada logika. Justru dengan logika itulah cinta bisa membedakan mana Honda Jazz mana Honda Supra.

3. Nyaman
Ras ini lebih intens dari sekedar suka dan kagum. Hanya bisa dirasakan oleh mereka yang sudah terjalin dalam ikatan yang halal. Ada rasa aman, tentram, rasa dihargai dan dimuliakan. Inilah makna cinta yang sebenarnya.

Jadi, rasa mana yang akan engkau pilih, Saudaraku? Sekedar suka? Atau cukup kagum saja? Ya, ya, nyaman itu lebih utama. 


"Sejatinya Cinta Kepada Seorang Makhluk
Haruslah Bermula dan Berujung Kepada
Sang Maha Pencinta, Agar Cinta Itu Menjadi Ikatan Suci dan
Bernilai Ibadah Di Sisi-Nya."

a

Saya rekomendasikan kepada kita semua untuk membaca dan memahami isi buku ini. Semoga Allah selalu membimbing kita semua dalam kata "Rindu" dan "Menikah" yang semestinya sesuai dengan syariat.

0 komentar:

Posting Komentar

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites