.

.

Senin, 21 April 2014

SALAM ISC IPB dalam Narasi (Part 1)


Izinkan saya bertuturkata sedikit cerita perjuangan tentang sebuah tim yang sangat solid dan menggunggah semangat dalam sanubari. Walau tak bisa digambarkan dengan kata-katan, namun tak ada salahnya tulisan ini disampaikan agar bisa mengingat semangat perjuangan mereka. Tentang sebuah perjuangan sekumpulan anak manusia yang tergabung dalam tim penyambutan Mahasiswa Baru di salah satu kampus ternama di negeri ini.
Mereka yang tergabung dalam tim ini adalah orang-orang pilihan yang diutus dari masing-masing fakultas yang berada di kampus ini. Karena ditangan merekalah perekrutan terbesar dalam kampus ini dipertaruhkan. Merekrut ribuan mahasiswa baru agar tersesat di jalan kebenaran. Agar menuju pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan mengenal lebih dekat kepada Allah Yang Maha Menciptakannya. Dari segi militansi, respect to people, respect to time, respect to system, dan keunggulan lainnya menjadi  kriteria yang dipertimbangkan untuk tergabung dalam tim ini.
SALAM ISC (Islamic Student Center) Institut Pertanian Bogor, itulah sebuah nama tim yang dibentuk oleh para pimpinan kaderisasi di kampus ini. Tim ini akan di “godok” untuk melaksanakan banyak program dalam waktu singkat dengan targetan perekrutan sebanyak-banyaknya agar tergabung dalam sebuah lingkaran-lingakaran kecil penuh makna. Melalui persiapan sekitar 5 bulan sebelum agenda prekrutan berlangsung, tim ini pun sudah dibentuk. Kurang lebih tim ini akan bekerja sekitar 7 bulan dari pembentukan. Dengan slogan “Yuk Mentoring”, merekapun tak ragu untuk menyuarakan syiar ke-Islaman di kampus ini.

Sedikit Cerita

Aku sungguh sangat beruntung dapat terpilih dalam tim yang luar biasa militan ini. Mempersiapkan dari jauh-jauh hari, kami pun tak ragu sama sekali. Karena yang kami perjuangkan adalah kebenaran dari Allah. Mengajak mahasiswa baru untuk tergabung dalam barisan ke-Islaman dan menjadi pribadi lebih baik dalam wadah Mentoring. Banyak sekali pelajaran kisah mereka yang dapat saya ambil. Dan aku sungguh sangat malu karena merasa belum maksimal ketika berada bersama barisan mereka.

Open House Mahasiswa Baru

Agenda pertama besar tim kami adalah Open House Mahasiswa Baru di sebuah tempat yang sangat luas. Disana didirikan banyak tenda-tenda untuk mempromosikan masing-masing lembaga. Mulai dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), Lembaga Kemahasiswaan (BEM, DPM, Lembaga Struktural), Organiasasi Eksternal, dan lainnya.  Alhamdulillah stand kami berada pada tempat yang sangat strategis. Mungkin menjadi stand yang sangat ramai dikunjungi Mahasiswa Baru. Dibanding stand lain yang hanya menyewa maksimal 2 tenda (1 tenda = 2,5 m x 3 m), namun kami menyewa hingga 3 tenda sekaligus. Sekali lagi, tujuan kami agar memaksimalkan agenda perekrutan ini.
Dengan berbagai macam kreativitas yang dibentuk oleh panitia yang berjumlah sekitar 20-an orang ini, kami menjalani dengan penuh kerja keras. Bahkan jatuh bangunpun kami sudah rasakan. Membuat dekorasi tenda sampai jam 2.30 malam kami lalui, padahal besok pagi sekitar pukul 06.00 kami harus siap siaga untuk briefing dan persiapan akhir karena Mahasiswa Baru akan datang sekitar pukul 07.00 lebih. Dengan memakai seragam panitia yang kompak “Merah-Orange” kami pun siap-siaga untuk “perang ronde pertama kali ini. Masih teringat dalam benak ku tentang nasehat yang disampaikan oleh SC (Stearing Commite) kami yaitu Kak Gugi (Mantan Ketua BEM Fateta "Fakultas Teknologi Pertanian") ini, “Kita luruskan niat kembali hari ini kita mau apa. Kita terus tingkatkan kondisi Ruhiyah. Kita niatkan kepada Allah agar kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan kita telah jelas tujuannya untuk mengajak Mahasiswa Baru untuk tergabung dalam lingkaran-lingkaran kecil mentoring nanti agar dibina menjadi pribadi muslim sejati”. Begitu semangat dan bergelora nya sambutan itu mendapat sautan takbir dari para tim SALAM ISC 2013 ini. “Allahu Akbar”. Hingga memekakan telinga stand-stand lainya.
 
Dengan menamakan acara SAHARA “Sambut Hangat Generasi Emas”, kami tetap memberikan senyuman ketika para mahasiswa baru datang. Dengan diringi tim nasyid “Barivo” yang ku ikuti, kami semua membagikan berbagai bentuk pelayanan. Mulai dari stiker, pin, majalan yang berisi banyak informasi perkuliahan dan keasramaan, informasi beasiswa, informasi tentang Lembaga Dakwah Kampus, dan informasi apapun. Juga tak lupa kami siapkan amunisi makanan ringan dan sirup segar. Dengan terus diiringi nyayian penyambutan, ternyata menarik banyak perhatian dari Mahasiswa Baru yang datang. Mereka merasa sangat bersyukur disambut dengan begitu meriah oleh para kakak tingkatnya. Teringat ketika menyayikan lagu Hadapilah-Shoutul Harokah, Mars Salam ISC, dan Mars Al-Hurriyyah, langkah panitia semakin yakin dan membuat para peserta stand yang lain menjadi kagum kepada tim SALAM ISC.

Selamat datang
Kami Ucapkan
Kepada Mahasiswa Baru
Bersama kami
Membina Diri
Menjadi Mukmin sejati

Dengan cinta dan canda tawa
Memberi sejuta makna
Ikat ukhuwah dalam tarbiyah
Bersama Salam ISC

Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga sore pukul 16.00 selama 2 hari full untuk gelombang pertama. Huft… Sangat capek dan begitu menguras tenaga. Bahkan ketika di tengah-tengah acara, ketua tim kami Akh Dadan tertidur ketika sedang Tilawah dibelakang tenda. 


Tak lupa dengan panitia SALAM ISC 2013 yang lain, juga menyempatkan tilawah disela-sela mahasiswa baru datang. Kondisi ruhiyah harus tetap terjaga dengan tilawah 1 juz/hari, sholat dhuha, al-matsurot, tahajud, dan lainnya walaupun sesibuk apapun acara hari ini. Inilah kekuatan terbesar kami. Kekuatan semangat karena menggapai Ridho Allah melalui ibadah-ibadah yang tetap kita jalankan seperti biasanya. Letih? Lesu? Lelah? Ya, memang sangat melelahkan dan banyak menguras tenaga. Tapi entah dari mana kekuatan itu datang selain dari Allah yang menguatkan langkah-langkah perjuangan kami SALAM ISC 2013.

Sebelum Pelaksanaan Open House


Sebelum melaksanakan kegiatan ini, dapat dipastikan bahwa kami harus menyiapkan berbagai macam amunisi, dekorasi, konsumsi, konsep, dan lainnya dari jauh-jauh hari. Dengan dana yang sangat terbatas, kami berusaha dengan sangat maksimal. Dana yang terkumpul selama kegiatan ini lebih dari 80% berasal dari dana-usaha sendiri. Menjual makanan ringan, kue, proyek, jual-beli, kerja sama dan sebagainya yang dikoordinatori oleh divisi Fundrising SALAM ISC dibawah jendral Akh Andi yang begitu militan. Setiap harinya kami ditugaskan untuk menjual danusan (dana-usaha) pribadi di kelas-kelas, di kontrakan, dan dimanapun. Bahkan sering kali malamnya kami membungkus makanan, menyiapkan peralatan kerjasama seperti amunisi mahasiswa baru yang mendapat kepercayaan untuk kerjasama, dan sebagainya. Walau proposal dan executive summary yang telah dibuat cukup menarik perhatian, tetap saja hany segelintir orang yang baru mau mengadakan bentuk kerjasama. Namun alhamdulillah, dana kami mencukupi bahkan surplus hingga akhir acara berkat kerja keras tim ini. Pinjam-meminjam keuangan pun sudah menjadi hal yang biasa ketika tim kami belum mendapat asupan dana yang cukup. Keluar dari kantong-kantong kami sendiri.
Menyiapkan amunisi dekorasi, amunisi pelayanan (pin, stiker, majalah, liflet, dsb) dengan mengandalkan divisi PDD (Publikasi, Dokumentasi, Dekorasi) yang “merajai” desain dalam tim SALAM ISC ini dari jauh-jauh hari. Bahkan kekuatan “the power of kepepet” juga sering terjadi ketika ada saja hal-hal yang kurang. Siang-malam kami terus banting tulang berusaha keras agar terlaksana acara dengan baik dan berhasil. Hingga ketika H-1, kami pun bersiap untuk melakukan dekorasi tenda. Memasang piramida buatan di atas tenda sungguh sangat membutuhkan strategi pemasangan dan keberanian diatas 2,5meter dari alas bumi. Namun, kami tak pernah ragu untuk menjalankan kebenaran ini. Mendapat perhatian dari banyak peserta stand disekeliling, tim SALAM ISC mendapat apresiasi dari banyak peserta stand. Melihat kegigihan dan militansi kami, mereka merasa sangat terharu.
Tentunya kami memiliki kewajiban yang sama dengan mahasiswa lainnya. Yaitu kuliah, UTS, UAS dan tugas kuliah. Manjemen waktu sangat diperlukan untuk menjadi panitia SALAM ISC ini. Tapi alhamdulilah dengan penuh semangat perjuangan ini, tim kami berjalan dengan baik. Itu semua karena Allah yang menguatkan langkah-langkah kami.

Pasca Open House

Perjuangan belum usai, janganlah kita mematahkan pedang sebelum kemenangan itu tiba. Kegiatan selanjutnya menunggu perjuangan kami. Yaitu Campuss Tour Mahasiswa Baru, Shafa Marwah dan sebagainya. Jika dihitung, kami masih mempunyai agenda penyambutan sekitar 6-8 agenda lagi yang diadakan setiap seminggu hingga 2 minggu. Persiapan yang sungguh betul-betul matang dipertaruhkan. Tak ada kata letih bagi kami, bahkan istirahat kami hanya beberapa jam saja untuk melanjutkan kegiatan di minggu dengan.
2 hari setelah Open House, kami dikejutkan dengan agenda Campuss Tour. Dan 5 hari setelahnya kami harus membuat agenda berikutnya yaitu Shafa-Marwah “Salam Fantastik Mahasiswa Pengukir Sejarah” dengan mengundang berbagai pengisi yang luar biasa. Mulai dari artis terkenal Kholidi Assadil Alam (pemeran Azzam dalam KCB), Gradasi Nasyid, Ust. Ismeidas (Da’I Kondang yang terkenal), dan lainnya. Persiapan yang sangat matang harus diprioritaskan. Hanya jeda 5 hari dari acara Campuss Tour. Dan begitu selanjutnya hingga 6 agenda berikutnya. “Kekuatan Ruhiyah sangat Dipertaruhkan, Agar Allah menolong kita”


Jika mereka bertanya kepadamu tentang semangat jawablah bahwa bara itu masih tersemat dalam dadamu! Bahwa api itu masih bersemayam dalam dirimu! Bahwa matahari itu masi terbit di hatimu! Bahwa letupan itu siap meledak dalam duniamu! Katakan itu kepada mereka, orang-orang yang ragu kemampuan dirimu, karena mimpimu saat ini adalah kenyataan untuk esok. (Hasan Al-Banna)
Aku Mencintai kalian karena Allah dan berharap semoga kita dipertemukan kembali di syurgaNya.


-bersambung-
*nantikan kisah selanjutnya

5 komentar:

Eh brow.. nte dapet foto dadan yg lagi tidur dr siape?

bersyukur
berbahagia menyambut syurgaNya
barokalloh temen2 ISC
menggugah dengan ukhuwahnya
cerah bgt secerah harapan dan cita2nya

Akh abu supperr skali... good job.

2M

^^ masih belajar nulis.. Sebenarnya kisah nya lebih heroik lagi... susah n sulit d ungkapin oleh kata2...

nemu kisah ini.. sekarang izinkan kami 1436 untuk bisa mengukirnya, seperti layaknya kisah-kisah terdahulu , untuk menuju pada 1 makna 'dakwah' mencapai Ridho-Nya bersama Tarbiyah. Inspired kak (y)

Posting Komentar

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites