Mendengar kata Rohis, memang begitu sangat menyejukan hati. Banyak sudah torehan tinta emas yang telah dibuktikan para Pejuang Putih Abu-Abu ini. Baik perkembangan dirinya, perkembangan sekolahnya, perkembangan kampusnya, perkembangan masyarakatnya, hingga perkembangan dunia Internasional menjadi lebih berwarna dengan nilai ke-Islaman sejak dini.
Namun, saya memiliki masa silam yang masih saya pendam sampai sekarang. Bahkan terus menghantui di setiap perjalanan ini.
Sebenarnya ini adalah masalah klasik. Ya benar, apalagi kalau bukan masalah "Perbedaan Pendapat"..? Akibat masalah ini, ketika saya memimpin sebagai seorang Ketua Rohis di salah satu SMA yang terletak di samping Rel Kereta antara Cawang - Tebet, saya memiliki kisah yang sangat pahit dengan para sahabat perjuangan di Rohis dahulu
Akibat perbedaan pendapat ini, kami mengalami perang dingin yang sangat menyakitkan
Saling menuduh dan mengklaim bahwa "Saya yang benar, kamu yang salah..."
Perkara ini memang sangat memilukan hati
Bahkan suatu hari yang tak saya sangka, karena kegabahan dan kecorobohan, saya mengambil sikap untuk mengeluarkan mereka dari Rohis karena perbedaan pendapat itu. Masalah harokah (pergerakan) dalam dakwah ini.Karena pada waktu itu, menurut saya, langkah ini yang terbaik yang bisa saya ambil untuk melerai perpecahan dan "perang dingin" yang terjadi di dalam kubu organisasi. Mungkin karena sikap mereka yang sudah keterlaluan. Ada yang bilang, bahwa banyak adik kelas yang ditarik agar tak ikut kegiatan mentoring dan tidak ikut kegiatan rohis lagi. Dan berbagai gosip yang simpang siur terdengar. #TermakanBisikanSyetan
Hingga saya memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari kepengurusan
Ya, saya sangat gegabah dan ceroboh. Tanpa memikirkan dampak masa depan yang akan berlanjut
Tanpa memperhatikan "keputusan tali silaturahim" yang telah lama kita simpul
Sejak peristiwa itu, kami pun tak saling menegur
Hidup sangat menyakitkan
Sangat menyayat hati ini
Bahkan sampai detik itu, saya merasa "Gagal" sebagai Ketua Rohis
Maafkan saya kawan karena dengan kecerobohan saya,
mengakibatkan ukhuwah kita menjadi sangat renggang.
Bertemu dengan mereka pun saya merasa canggung dan ada hijab yang membatasi
Mungkin kalian tak bisa menerimanya.
Tapi jujur saja, saya minta maaf kepada kalian
Maukah kalian memaafkanku kawan?
Apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan seorang "bocah" yang masih belajar dalam mengembangkan jati dirinya? #akan saya lakukan jika diperlukan kawan
Jika mendengar kata "Reuni Rohis", bagi saya itu sangat menyakitkan hati akibat peristiwa itu. Beruntung sekali bagi mereka yang mempunyai masa Indah ketika berjuang bersama di Rohis nya. Sementara, Saya? Hanya bocah "gegabah dan ceroboh"
Hanya kepada Allah saya memohon taubat ini
Ampuni saya Ya Robbi..
Jangan sampai ikatan ukhuwah ini terus menerus terputus akibat dosa masa lalu
InsyaAllah saya berjanji akan merangkul kembali tali simpul ukhuwah yang telah lama putus itu
Dan Saya berjanji tak akan mengulangi kembali dimanapun dan kapanpun
pada siapapun
@ubay37
-muhasabah perjuangan-
0 komentar:
Posting Komentar