.

.

Selasa, 22 Juli 2014

Kenapa Anak-anak Palestina yang diserang Israel? Sengajakah?



Banyak korban perang yang berjatuhan justru warga sipil Palestina, terutama anak-anak. Tentu hal ini menjadi pertanyaan dunia, mengapa? Padahal target Israel adalah pejuang Hamas dan Pejuang Palestina.

Sampai perang hari ke 13, di Gaza telah tewas sebanyak 343 warga, 72 diantaranya anak-anak, 24 wanita dan 18 manula. Tetap ada jumlah anak-anak yang menjadi korban, bahkan biasanya jumlah anak mencapai 75%. Hal ini yang menarik untuk di ulas, ada apa dengan anak-anak di Gaza, kenapa Israel selalu melancarkan serangan kepada anak-anak Palestina.

Anak-anak Gaza bukanlah anak-anak sembarangan, mereka hidup dalam tekanan dan krisis. Namun di balik semua itu mereka lahir menjadi anak yang ditakui oleh Israel. Kebanyakan anak-anak Palestina adalah penghafal Al-Qur’an (hafizd). Nah, jika mereka sudah menjadi hafizd, maka mereka sudah paham siapa musuh mereka, yaitu Yahudi-Israel.
Perlu dipahami, kenapa Israel sangat takut dengan warga Palestina yang hafal Al-Qur’an, makanya sebelum anak-anak itu tumbuh dewasa, tentara Israel sudah membunuhnya. Dan itu dilakukan dengan sadar, bukan tidak sengaja. Juga tentara Israel selalu berdalih inilah dan itulah.
Berikut ini akan dijelaskan mengapa Israel menjadikan anak-anak Palestina sebagai target operasi mereka selain kelompok HAMAS tentunya.
Pada penyerangan Israel terhadap Palestina pada Desember 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tahun 1429 H, pimpinan HAMAS Ismail Haniyah melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang telah hafal Al-Qur’an. Dan ternyata anak-anak yang sudah hafal 30 juz Al-Quran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi.
“Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Al-Quran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” Demikian pemikiran yang berkembang di dalam pikiran orang-orang Yahudi, seperti dimuat IslamPos.
Kemudian, setelah anak Palestina hafal Al Qur’an, maka mereka berpeluang menjadi anggota Hamas dan sayap militernya yang bernama Brigade Izzudin Al-Qossam. Hafidz salah satu syarat menjadi anggotanya.
Nah, berikut ini adalah syarat untuk menjadi pejuang Hamas (Brigade Izzudin Al-Qossam):
  • Hafal 30 juz Al-Qur’an
  • Hafal hadits arba’in
  • Tidak absen sholat subuh 3 bulan berturut-turut
  • Tidak absen sholat jama’ah 5 waktu selama 40 hari berturut-turut
  • Tidak absen pengajian 2 tahun berturut-turut.
Tidak semua orang bisa dengan mudah bergabung menjadi pejuang Hamas, ada kriteria spesifik yang harus di penuhi.
Jadi kesimpulannya, Israel sudah tahu bahwa anak Palestina yang hafal Al-Qur’an akan otomatis menjadi pejuang Hamas yang akan melakukan perlawan terhadap Israel. Bahkan saking takutnya Israel kepada anak-anak Palestina, maka dengan sengaja mereka membunuh wanita-wanita di Palestina, agar tidak ada lagi anak-anak Palestina yang lahir dan menjadi penghafal Al-Qur’an. Mungkinkah?

0 komentar:

Posting Komentar

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites