Tahukah anda?
Bahwa sahabat Rasulullah zaman dahulu itu memiliki kekayaan yang sangat luar biara. Namun mereka tetap zuhud dan mementingkan akhirat?
Menjadi muslim itu HARUS dan MESTI kaya. Mengapa?
Karena dengan begitu, kesempatan untuk berbuat kebaikan akan menjadi lebih terbuka lebar. Maka tak salah seorang Syekh Hasan Al-Banna merancang 10 Karakter Muslim Sejati (Muwashofat Tarbiyah). Salah satu poin penting nya adalah Qodirun 'alal Kasbi / Independent / Mandiri
Bayangkan, mengapa Allah menyuruh kita untuk pergi Haji? Karena disana kita diperintahkan juga untuk mencari bekal harta untuk menuju kesana
Bahkan dalam Pernikahan pun juga membutuhkan harta sebagai mahar atau walimah (pesta syukuran) kecil-kecilan
Berikut ada beberapa daftar kekayaan para Sahabat Rasulullah SAW :
Data Kekayaan Sahabat Rasulullah
1. Umar ibnul Khattab r.a
Salah satu sahabat dekat Rasulullah SAW dan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash shiddiq r.a. Beliau termasuk dalam 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Dijuluki sebagai Umar Al Faruq (sang pembeda) karena ketegasannya dalam menegakkan kebenaran. Seorang yang keras namun berhati selembut salju, administrator dan peletak landasan manajemen ekonomi negara yang cemerlang.
Semenjak menjadi khalifah hidup sangat sederhana, meskipun kaya raya. Beliau hendak memberikan teladan yang baik bagi kaum muslimin tentang konsep jabatan, harta dan zuhud seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut data kekayaan Umar, yang ternyata sebagian besar dipergunakan untuk kemajuan kaum muslimin waktu itu.
Mewariskan 70.000 property (ladang pertanian) seharga @Rp. 160.000.000,- (total Rp. 11,2 Trilyun)
Cash Flow per bulan dari property mencapai 233 Milyar IDR
Catatan: 1 Dinar = Rp. 1,2 juta IDR (Indonesian Rupiah)
2. Utsman ibn Affan
Khalifah ketiga setelah wafatnya Ummar Al Faruq. Bangsawan dan konglomerat Makkah yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW karena perjuangan dan ketaqwaannya. Seorang pribadi shalih yang jujur, lembut dan pemalu. Jasa beliau untuk menstandarkan teks Al Quran memberi sumbangsih besar dalam penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia. Data kekayaan beliau:
Assetnya bernilai 151.000 dinar plus 1000 dirham
Mewariskan property sepanjang ‘Aris dan Khaibar
Memiliki beberapa sumur oasis senilai 200.000 dinar atau 240 Miliar IDR
Namun di akhir masa kekhalifahan dan hidupnya, harta yang dimiliki Utsman r.a hanya tersisa dua ekor unta saja. Semuanya dinafkahkan untuk kesejahteraan ummat. Bahkan beliau pun tidak mau menerima tunjangan (gaji) dari baitul maal. Subhanallah, inilah karakter khas generasi didikan langsung Rasulullah SAW.
3. Kekayaan Zubair bin Awwam r.a
50.000 dinar atau sekitar 60 Milyar IDR
1000 ekor kuda perang
1000 orang budak
4. Amru bin Al Ash r.a
300.000 dinar atau sekitar 360 Milyar IDR
5. Abdurrahman bin Auf r.a
Sahabat yang satu ini sungguh fenomenal. Milyarder yang sangat ulung berbisnis dan dijamin masuk surga oleh baginda Rasul SAW sendiri. Termasuk generasi Assabiqunal Awwaluun (Orang-orang yang mengikuti jalan Islam di awal-awal) serta pahlawan perang Badar dan Uhud. Teladan yang luar biasa dalam menafkahkan harta di jalan Allah ta’ala. Beberapa kisahnya sebagai berikut:
Beliau pernah menginfaq-kan separuh hartanya (+/- 2,4 milyar IDR) untuk keperluan dakwah pada awal perkembangan Islam. Saat itu Abdurrahman belumlah “sangat kaya”, total aset kekayaanya baru sekitar 4,8 Milyar. Sehingga Rasulullah dengan lisannya yang mulia mendoakan: “Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya padamu, terhadap harta yang engkau berikan. Dan semoga Allah juga memberkati harta yang engkau tinggalkan untuk keluargamu.” Dan terbukti, semenjak itu Abdurrahman bin Auf semakin dan semakin kaya!
Ratusan milyar hartanya di Makkah, bahkan mungkin menyentuh angka Trilyun, seluruhnya ditinggalkan dengan rasa ringan ketika diperintahkan oleh rasulullah SAW untuk berhijrah ke Madinah. (Subhanallah, merinding kulit saya). “ I am not in need of all that. Is there any market place where the trade is practiced?… ” (Sahih Bukhari book 34)
Ketika Rasulullah SAW membutuhkan dana untuk membiayai perang Tabuk yang mahal karena medan yang sulit dan jarak yang jauh, ditambah madinah sedang dilanda musim kering, Milyuner mulia ini memelopori sedekah jariyah dengan menyumbangkan dua uqiyah emas (1 uqiyah = 50 dinar). Sampai Umar bin Khattab bergumam “Sepertinya Abdurrahman berdosa dengan keluarganya karena tidak meninggalkan uang belanja sedikitpun untuk keluarganya.” Mendengar ini, Rasulullah SAW bertanya pada Abdurrahman bin Auf apakah ia sudah meninggalkan nafkah untuk istrinya?. “Ya”, jawab Abdurrahman. “Mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari yang saya sumbangkan. “Berapa?” tanya Rasulullah SAW. “Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah.” Jawabnya. Miskinkah ia setelah itu? Demi Allah, Tidak!
Ketika meninggal dunia pada usia 72 tahun, ia mewariskan kepada empat istri dan anak-anaknya total kurang lebih 2.560.000 dinar atau 3.072 trilyun untuk kurs rupiah saat tulisan ini disusun! Amirul Mukminin saat itu ‘Ali ibn Abi Thalib, berkata kepada jenazah Abdurrahman bin Auf, ”Anda telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan Anda telah berhasil menundukkan kepalsuan dunia.”