.

.

Muhammad : 7

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [Al-Imran : 110]

As-Shof : 4

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.[As-Shof : 4]

Bergerak atau Tergantikan

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Hidup Mulia atau Mati Syahid

Ketika Kau Lahir di Dunia dengan Tangisan, Dunia Gembira Riang Menyambutmu. Ketika Kau Gugur sebagai Pahlawan, Dunia Mengangisimu, Namun Ruhmu gembira menyambut Syurga-Nya

Kita adalah Penyeru

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [Al-Imran : 110]

Senin, 16 Januari 2012

Tetaplah Huznudzon kepada Saudaramu

Assalamu'alaikum..
Ikhwahfillah yang di Rahmati Allah...

Terkadang hak-hak pribadi kita jarang terpenuhi...
Jangan bertanya kemana yang lain...
Jangan bertanya mengapa kita sendiri...
Jangan mengingat apa yang telah kita korbankan...
Jangan mengharap apa yang akan kita dapatkan...

Karena sesungguhnya Allah telah memilih diri ini untuk berjuang menegakan Izzah Islam di muka bumi...
Maka Ikhlaskanlah Ikhwahfillah....
Terkadang harus berbenturan dengan saudaramu sendiri..
Terkadang suudzonpun keluar dari diri ini yang terpenjara...
Maka Jauhkanlah ia.... Rantailah ia...

Tetaplah Huznudzon kepada Saudaramu...
!!! Jalan Dakwah ini memang terkadang ada fitnahan dan kekecewaan... Maka tetaplah tegar di Jalan-Nya... Perjuangan itu terkadang Pahit... Namun syurga-Nya manis...

Kamis, 12 Januari 2012

Akhwat Jatuh Cinta?

Akhwat jatuh cinta?
Tak ada yang aneh, mereka juga manusia.
Bukankah cinta itu adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah mereka jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa.

Tapi taukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lekaki menyapa hati mereka?
Tak ada senyuman bahagia yang dirasakan olehnya.
Tak ada rona malu di wajah mereka, bahkan tak ada bundah didalam dadanya.

Namun sebaliknya...
Ketika mereka merasakan jatuh cinta, yang mereka rasakan adalah rasa sakit dan penyesalan yang bersimbah didalam dirinya. Sebuah kesakitan yang amat sangat ketika sebuah hijab yang mereka jaga sudah lama kini kian mengikis.

Ketika seseorang lelaki yang belum halal bagi mereka kini bergelayut dalam hatinya dan fikirannya. Mereka sangat takut, karena takut menodai cinta sucinya kepada Sang Pencinta. Ketika rasa rindu datang kembali, yang mereka rasakan adalah rasa kesedihan yang sangat mendalam yang membuat mereka sangat pilu. Tak ada senyuman, tak ada rona malu di dalam diri mereka.

Mereka sangat menyesal, yang ada adalah malam-malam yang penuh dengan air mata dan tangisan atas pengaduannya kepada Sang Pencipta atas cintanya yang kian ternodai. Mereka sangat gelisah karena kegelisahan yang menodai arti cinta sucinya.

Ketika akhwat jatuh cinta kepada mereka yang menodai hatinya, bukan harapan untuk bertemu mereka sesering mungkin. Namun yang mereka inginkan adalah menjauh sejauh-jauhnya dari mereka, agar menjaga hati dari kikisan itu.

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan yang penuh kegombalan, namun yang ada adalah rasa kekhawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan sesosok lelaki yang belum halal bagi mereka.

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah mereka dengan sebaik-baiknya. Sebuah kegelisahan yang terasa sangat menyesak akan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh dilihat. Mereka akan terus berusaha untuk mematikan rasa itu bagaimanapun caranya. Kendatipun mereka harus menghilang dan menjauh, akan mereka lakukan untuk menjaga kemurnian cintanya. Sungguh sangat kasihan para akhwat yang sedang dilanda rasa cinta yang menodai kemurnian cinta mereka kepada Sang Maha Pencinta.

Jagalah hati kalian untuk meneduhkan hati mereka. Mungkin jika akhwat tersebut ditakdirkan Allah untukmu, maka yakinlah Allah akan mempersatukan kalian di dunia dan di akhirat kelak. Jangan sampai mereka merasakan rasa yang sangat menyakitkan dan membuat hari-hari mereka penuh dengan rasa kegelisahan.

#Sebaliknya juga untuk ikhwan-ikhwan yang merasakan perasaan ini

Selasa, 10 Januari 2012

Oh.. Aktivis... Kau begitu hebat, berkharisma, dan bersemangat. Namun...

Oh.. Aktivis...

Kau begitu hebat dengan segala aktivitasmu, siang maupun malam hari seperti tanpa henti kau memikirkan ummat ini. Terkadang banyak orang yang heran dengan sikapmu yang sangat aktif seperti itu. Membuat orang sangat iri, ingin rasanya mereka ikut terjun bersamamu untuk melakukan sebuah pekerjaan, walaupun mereka hanya tahu kau aktif dalam acara saja (bukan sebagai aktivitas dakwah).


Oh.. Aktivis...

Kau sangat memesona banyak orang. Disibukan dengan berbagai macam kesibukan yang jarang dinikmati oleh orang-orang biasa pada umumnya. Namun engkau tetap teguh dalam alam perjuangan yang begitu penuh tantangan juga kesabaran.


Oh.. Aktivis...

Kau begitu bersemangat ketika melakukan aktivitas dakwahmu. Hadir dalam rapat (syuro) pada waktu yang tepat. Terkadang kau menunggu banyak wajah orang untuk memulai rapat yang kau sudah rencanakan. Namun kau tetap yakin dan teguh dalam menunggu orang untuk memulai rapat.


Namun.. Sayang seribu sayang...

Kau begitu hebat dalam aktivitasmu... Namun mengapa kau seringkali meninggalkan mereka yang berada di dekatmu? Terkadang kau melupakan teman dekatmu yang selalu bersamamu. Terkadang kau meninggalkan kewajibanmu dalam ber-birrul walidain kepada orang tuamu. Terkadang kau memakai banyak alasan untuk sebuah kepentingan yang lebih besar daripada mengurusi mereka. Lalu, siapa yang mengurusi mereka selain dirimu yang hebat itu?


Kau sangat memesona banyak orang... Namun dengan kharismamu yang begitu baik dan membuat orang tersanjung kepadamu, seringkali kau melupakan niat dalam aktivitasmu. Seringkali di dalam hati ini terbesit seseorang yang belum halal bagimu. Seseorang yang berada bersama dalam organisasimu. Seseorang yang sering kali kau lirik dan merasa nyaman bersama dekatnya. Seringkali di dalam hati ini. Seringkali pandangan ini memandang yang bukan haknya. Seringkali niatmu terpeleset dipinggir jalan dalam melaksanakan sebuah kewajiban. Bukankah kau niatkan segala aktivitasmu untuk mendapatkan Ridho-Nya? Lalu mengapa kau terus mengulangi kesalahan yang sama?


Kau begitu bersemangat dalam aktivitas dakwahmu, rapatmu, dan acaramu... Namun ketika Jihad Ilmi menyapamu, seringkali kau patah semangat. Seringkali ketika ujian akademik menerpa, engkau tak bersemangat seperti rapatmu yang terkadang bisa sampai tiga kali sehari. Seringkali ketika Ujian Akhir Semester melanda, engkau langsung menurunkan semangatmu. Bukankah Jihad Ilmi juga termasuk dalam dakwahmu? Lalu bagaimana kau dapat menebar kebaikan jika qudwah yang kau contohkan membuat mereka meremehkanmu?


Semoga kita dapat menyeimbangkan antara aktivitas, kebajiban , dan tanggung jawab kita kelak.

Rabu, 04 Januari 2012

Renungkan Kembali Antum Sebagai Kader Rohis

Renungkanlah ikhwafillah...
Antum sebenarnya di Rohis ini mau ngapain? Eksistensi? Cari Jodoh? Cari Pengalaman Saja? Cari Uang? Atau Cari Waktu Kosong Saja?

Renungkanlah kembali mengapa harus kita yang berada disini. Mengurusi urusan orang lain untuk menuju kehidupan lebih baik dan menegakan Islam. Juga menunjukan Islam itu tidak hanya mengaji dan mengaji saja. Namun banyak yang tertaut dalam Indahnya Islam, Indahnya Menjadi Muslim Sejati, Indahnya Hidup dalam Naungan Islamiyah.

Namun apakah kita sudah merenungkan kembali mengapa kita berada dalam "Jalan" ini? Jalan yang panjang, Jalan yang Berliku-Liku, Jalan yang penuh dengan Godaan dan Tantangan. Bukan jalan yang enak dan melenakan.

Coba antum bayangkan, disaat orang lain sedang sibuk dengan pelajaran dan hal duniawi saja, tapi antum berusaha untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih, yaitu membenahi diri mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan juga antum membuat program-program yang bermanfaat untuk antum sendiri dan orang lain? Betapa Istimewanya kita... Bukan lagi memikirkan diri sendiri saja, namun memikirkan orang lain juga. Belum lagi PR yang menumpuk, Belum lagi ada Pejerjaan di Rumah, Belum lagi ada Les/Kursus, dll. Mengapa antum tidak merenungkan kembali mengapa kita berda disini?

Ya.. Memang ane mengakui kehebatan antum untuk membuat sebuah acara besar dan sedang..
Ya.. Memang ane mengakui kalau antum lebih hebat dari ane..
Ya.. Memang antum lah yang lebih hebat..

Namun yang harus antum ketahui, Seberapa Dekatnya antum kepada Allah..?
Sudahkah antum menjalankan semua kewajibannya dan juga menjalankan yang di Sunnahkan Rasulullah..?
Sudahkah antum memberi tauladan yang baik kepada teman-teman antum..?
Sudahkah antum menegur teman2 antum yang melakukan maksia..?
Sudahkah antum mengerjakan "Amar Ma'ruf Nahi Munkar"?

Yang Jelas, SEMAKIN antum mengeluarkan program banyak dan besar, ANTUM harus mempunyai Chargeran IMAN yang lebih.. Karena jika tidak dibarengi dengan KEIMANAN, antum akan mudah GOYAH dan Tujuan antum Bukan lagi berorientasi kepada Ridho Allah. Namun mengejar PUJIAN Manusia.

Bayangkan Akhi wa Ukhti...
dalm hadits Qudsi, Seorang Mujahid Ketika bertemu dengan Allah, dia tidak masuk syurga, karena yang dia inginkan hanyalah Kegagahan..
Seorang Penghafal Qur'an dan menjadi Imam ketika bertemu dengan Allah, dia tidak jadi masuk syurga, karena yang dia niatkan hanyalah pujian Manusia dengan suaranya yang merdu..
Seorang Dermawan ketika bertemu dengan Allah, dia tidak jadi masuk ke Syurga, karena dia berniat karena Ria/Sombong..
Ketika mendengar kisah ini, seorang SAHABAT Rasulullah langsung menangis dan pingsan.. Ketika bangun dan mendengarnya kembali, ia kembali pingsan... Padahal SAHABAT Rasulullah itu adalah orang yang rajin beribadah..
Lantas bagaimanakah dengan kita yg sudah ditinggalkan jauh dari Zaman Rasulullah...?
Bayangkan Akhi wa Ukhti... Sudahkan antum merenungkan kembali...?

Jangan sampai antum kalah dengan KEBATHILAN...

Untuk program Dakwah, jangan hanya membuat acara yang Inklusif saja (untuk internal saja). Namun antum juga harus membuat acara untuk Eksternal Juga. Rangkul semua.. Jangan hanya di kalangan sendiri saja.

Memang benar utamakan yang internal dulu, NAMUN Tanggung Jawab Antum Sebagai Pengurus Rohis dan Seorang Da'i mana terhadap Orang Lain yang sangat membutuhkan???

Apalagi sekarang sedang beredar kasus NII dan Terorisme..

Antum sudah tau belum dampak buruknya terhadap ROHIS...?

Rohis di "blacklist" sebagai salah satu sumber Radikalisasi. (Pernyataan Sydne Jones beberapa waktu lalu)
Juga sebagai celah masuknya NII.

Bayangkan sampai acara rohis, mentoring saja dipantau terus. Dan juga banyak rohis2 sekolah lain disana yang sudah gulung tikar dan menutup rapat terhadap Rohis.. Banyak Orang Tua juga meng-Cover anak-anaknya untuk ikuti program Rohis.. Juga Pandangan Sinis banyak orang terhadap Rohis...

Padahal Rohis itu adalah Mengajarkan Kita Untuk Mejadi Muslim Sejari (Allah,Rasulullah,Al-Qur'an,Hadits)
Sudah banyak prestasi yang dibawa KADER Rohis. Dari Juara Kelas, Juara Olimpiade, Juara lomba, rangking 1, Murid terbaik, Murid Tersopan, Sering mengerjakan PR, Anak Kesayangan Guru, dll. Banyak yang sudah diukir oleh Rohis. Karena Rohis itu mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik. Muslim yang Cerdas dan Berakhlak Baik..

Dasar "mereka" saja yang tidak senang dengan rohis yang mengaitkan masalah NII dan Radikalisme dengan Rohis.

Apakah Antum Rela Kondisi ini terus memuncak dan semakin para? Media Masa sudah gencar mem-posting masalah ini. Apakah Antum Diam Saja Akhi wa Ukhti...?

Apakah antum menunggu sampai penyesalan itu datang dan antum hanya Menangis Saja?
Penuhi Tarbiyah Antum.. Penuhi Hari Antum dengan Iman.. Penuhi Diri Antum dengan Ilmu..
lalu Buatlah Program2 yang berguna untuk itu Semua...

Bukan malah sibuk dengan program, namun tarbiyah dan Iman antum di nomer duakan.. Salah besar.. Harus dibarengi..

Izinkan Kami untuk Bertutur Kata kepada Aktivis Dakwah Sekolah

Kami, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi sekolah membuat kami mampu tegak berdiri menghadapi berbagai permasalahan tdk hanya di dunia sekolah tapi juga di dunia mahasiswa.

Hingga kini kami bertahan...

Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadziban !

Da'wah, rasanya bisa dikatakan menjadi tempat dimana semua keterbatasan ada, keterbatasan SDM, keterbatasan dana,keterbatasan waktu, bahkan terkadang keterbatasan izin orangtua. Namun ternyata da'wah mampu mengalirkan keberlimpahan cinta untuk sesama, keberlimpahan inspirasi, dan keberlimpahan cahaya yang mencerahkan.

Tak perlu jauh mencari bukti,
Di dekat, bukti itu adalah kami,
Juga kalian.
Di tempat yang jauh, bukti itu tersebar dari Gaza hingga Papua, torehan peristiwa ajaib yang memukau kehidupan. Bacalah-carilah, kelak bukti itu akan membuat kita bersyukur pernah disentuh oleh da'wah.

Da'wah selalu mencerahkan
Dan istimewanya,
Da'wah sekolah selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencerahkan manusia,
Itu karena da'wah sekolah berhadapan dengan para manusia belia, para calon pelanjut generasi bangsa yang tulang belulangnya masih kokoh berdiri, yang senyumannya masih secerah mentari pagi.

Tak usah menunggu tua untuk melihat perubahan, di sekolah yang di'cerahkan', musholla selalu tampak penuh dengan jejalan putih abu di jama'ah dhuha,
Kemeja siswa tampak menggembung diisi mush'af,
Tahajjud bersama pun digelar
Dengungan tilawah dan hapalan menembus telinga yg masih ada setitik keimanan
Bukan itu saja,
Belia-belia putih abu istimewa pun terlihat dari kesantunannya berbicara, kejujurannya saat ujian, kekokohannya menjaga harga diri, kebaikan akademisnya, kehebatannya membagi waktu dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Sungguh, Keberkahan yang Allah lahirkan dari da'wah sekolah telah mampu mengobati zaman yang telah luka berdarah-darah,
Oleh tawuran pelajar
Oleh pergaulan bebas pelajar
Oleh pornografi pelajar
Oleh akhlak hina pelajar
Oleh kecurangan pelajar
Oleh hedonisme pelajar

Da'wah sekolah yang digadang-gadang siang malam oleh saya, kami, kalian, dan ribuan aktivis da'wah sekolah lainnya
Telah mampu membuat jalinan mimpi indah tentang negeri yang 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur ' itu terajut kembali
Bahwa harapan itu masih ada
Bahwa waktu sela kehadiran azab Allah itu masih bisa dipanjangkan...

Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadzibaan
Maka ni'mat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan...

Tak mampu kami hidup tanpa da'wah, telah kami dan kalian ikrarkan,
Telah kami dan kalian buktikan
Telah kami dan kalian perjuangkan
Pusaran da'wah yang indah telah membuat kelelahan langkah kita tak lagi bermakna
Manisnya iman dan ukhuwah telah membuat
habisnya uang, habisnya waktu kita tak lagi punya arti

Kita percaya bahwa da'wah telah menyirami keimanan manusia, dan iman sejak kehadirannya selalu mampu merubah apa saja. Bahwa iman selalu membawa jutaan cerita ajaib dalam kehidupan, bahwa iman mampu membuat kita bertahan dan lebih berdaya.

Jadi Wahai Adik,
Tetaplah berjuang, bertahan,berpegangan tangan,
Kelak kalian akan saksikan, ada dunia baru yang Allah berkahi, yang tentram dan indah,
Yang akan kita wariskan untuk manusia-manusia baru yang tak lain adalah anak-cucu kita sendiri

Jadi Wahai Adik,
Jangan pernah berhenti,
Karena berhenti berarti mati
Karena berhenti berarti hidup tanpa cahaya

Wahai Adik,
Sungguh, langkah kaki kalian selalu kami doakan,
Agar Allah mudahkan
Agar Allah sucikan dari kepentingan dunia
Agar Allah menjaga keberkahannya

Kami juga kalian, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi membuat kami dan kalian mampu tegak berdiri bertarung dengan 'keangkuhan zaman'

Di hati kita ikrarkan : Allahu Ghoyatuna ! Karena Allah saja
Hingga kini kami dan kalian bertahan...


2/04/2011 01:06:00 PM | Posted by islamedia

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites