.

.

Muhammad : 7

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [Al-Imran : 110]

As-Shof : 4

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.[As-Shof : 4]

Bergerak atau Tergantikan

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Hidup Mulia atau Mati Syahid

Ketika Kau Lahir di Dunia dengan Tangisan, Dunia Gembira Riang Menyambutmu. Ketika Kau Gugur sebagai Pahlawan, Dunia Mengangisimu, Namun Ruhmu gembira menyambut Syurga-Nya

Kita adalah Penyeru

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [Al-Imran : 110]

Kamis, 22 Desember 2011

Namaku Diambil Dari Seorang Sahabat Rasululloh Abu Ubaidah Bin Jarrah - Pemegang Amanat Umat Dan Rasulullah

Rasulullah saw pernah bersabda yang maksudnya, "Setiap umat mempunyai sumber kepercayaan, sumber kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Jarrah." Itulah penghargaan bintang mahaputra yang diterima oleh Abu Ubaidah dari Rasulullah saw. Penghargaan yang tidak diberikan Rasulullah kepada sahabat yang lainnya. Tapi ini bukan berarti, bahwa Rasulullah saw tidak percaya kepada sahabat yang lainnya. Memang kalau dilihat dari kenyataan yang ada Abu Ubaidah layak mendapatkan gelar seperti itu. Sekalipun ia tidak mengharapkannya. Dari sosok tubuhnya yang tinggi, kurus tapi bersih, tampak disana tersimpan sifat-sifat mulia yang tidak dimiliki orang lain. Jujur, tawadu', pemalu itulah diantara sifat yang paling menonjol dari Abu 'Ubaidah bin Jarrah r.a. Muhammad bin Ja'far pernah bercerita, suatu ketika datang rombongan Nasrani Najran menemui Rasulullah saw. "Ya Abalqasim," kata utusan itu, "Datangkanlah utusanmu ke negeri kami untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang kami hadapi. Kami betul-betul ridha dan yakin terhadap kaum muslimin." Rasulullah menyanggupinya dan menjanjikan kepada mereka seraya berkata, "Esok hari aku akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar terpercaya, benar-benar terpercaya, benar-benar terpercaya." Rasululah menyebut "amin" (terpercaya) sampai diulanginya tiga kali.

Tak lama kemudian beritapun tersebar ditengah-tengah para sahabat ra. Masing-masing ingin ditunjuk oleh Rasulullah saw menjadi utusan.
Umar ra mengungkapkan, "Aku benar-benar mengharap agar aku ditunjuk Rasulullah saw untuk menduduki jabatan itu. Aku sengaja mengangkat kepalaku agar beliau bisa melihatku dan mengutusku untuk menduduki jabatan yang diamanatkannya. Rasul masih tetap mencari seseorang, sehingga beliau melihat Abu Ubaidah dan berkata, "Wahai Abu Ubaidah, pergilah engkau bersama-sama dengan penduduk Najran. Jalankan hukum-hukum dengan penuh kebenaran terhadap segala apa yang mereka perselisihkan." Itulah mulianya ahklak Abu Ubaidah bin Jarrah.
Masuk kedalam shaff da'wah Islamiyah.

Setelah Abu Bakar masuk Islam, dia senantiasa mengajak kawan-kawan dekatnya untuk mengikuti jejaknya. Keislaman beliau adalah atas ajakan Abu Bakar. Suatu ketika ia sadar dan memahami apa yang dimaksudkan Abu Bakar terhadap dirinya. Akhirnya dia berangkat bersama Abdurrahman bin 'Auf, Ustman bin Maz'un dan Arqam bin Abi Arqam untuk menemui Rasulullah saw. Di depan Rasulullah saw mereka sama-sama mengucapkan kalimat syahadah.


Pengorbanan

Setelah masuknya Abu Ubaidah dalam Islam. Ia sadar betul bahwa seluruh apa yang dia miliki harus sepenuhnya diberikan untuk Islam. Bukan setengah atau pun sebahagiannya. Harta, tenaga dan raga beliau persembahkan untuk Islam. Kalau Islam meminta hartanya akan dia infakkan, kalau tenaganya yang dibutuhkan, akan diberikan, bahkan kalaupun nyawa yang akan di minta itupun akan dikorbankan. Dia adalah seorang pemuda yang gagah berani yang sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya dan sulit sekali untuk di kalahkan.

Setiap musuh mendekatinya pasti lehernya dipenggal. Itulah keistimewaan sahabat yang satu ini, hasil dari binaan madrasah Rasulullah saw. Ini bisa terlihat di dalam perjuangannya membela Islam. Dimana saat terjadinya perang Badar, Abu Ubaidah tampil kedepan, memerangi tentara musyrikin. Tatkala Abu Ubaidah lagi berhadapan dengan musuh, tiba-tiba ia dikejutkan oleh seorang lelaki yang mengasuhnya sejak kecil. Ayah kandungnya yang masih musyrik. Sebelumnya dia sudah berusaha agar jangan ketemu bapaknya ditengah-tengah kancah peperangan.

Tapi apa hendak dikata, peperangan saat itu bukanlah peperangan antara Qabilah atau peperangan yang hanya untuk mempertahankan status quo. Akan tetapi adalah peperangan antara hizbullah(tentara Allah) dengan hizb syaithan (tentara musuh), peperangan antara yang haq dengan bathil, yang tidak mungkin disatukan selamamatahari masih terbit dari sebelah timur. Akhirnya? dengan keimanan yang menyala-nyala terjadilah perlawanan antara sang anak dengan ayah, yang berakhir dengan gugurnya ayah kandung di depan matanya sendiri.

Setelah peristiwa tersebut Allah menurunkan firmannya:

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (QS Al Mujadilah: 22).

Itulah Abu Ubaidah bin Jarrah, yang betul-betul menyerahkan hidup beliau sepenuhnya untuk Islam. Dia tidak menghiraukan sanak famili ataupun kaum kerabat, kalau Islam yang berbicara tidak bisa ditawar-tawar lagi, yang bathil tidak mungkin didirikan diatas yang haq ataupun sebalikn
Di saat peperangan lagi berkecamuk, Rasulullah saw sempat terjatuh sehingga gigi depannya retak, keningnya luka, pipinya kena dua mata rantai perisai. Melihat keadaan seperti itu, Abu Bakar kasihan dan ingin mencabutnya, tapi ia dicegah Abu Ubaidah bin Jarrah. "Biarkan itu bagian saya," pintanya. Abu Ubaidah tahu kalau ini di cabut dengan tangan Rasulullah pasti kesakitan, akhirnya dia mencoba mencabutnya dengan gigi depannya. Disaat mata rantai pertama tercabut, giginya masih utuh dan kuat, namun ketika mencabut mata rantai kedua giginya pun ikut tercabut juga. Subhanallah. Saat itu Abu Bakar berkata, "Sebaik-baik gigi yang terputus, itulah gigi Abu Ubaidah bin Jarrah."


Perjuangan

Jabir bin Abdullah pernah bercerita, "Suatu ketika Rasullah saw.mengutus kami dalam suatu peperangan yang dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Kami hanya dibekali sekarung korma untuk tiga ratus orang. Padahal perjalanan sungguh jauh dan melewati padang pasir yang luas dan tandus. Di tengah-tengah perjalanan, disaat tentara sudah mulai lapar, Abu Ubaidah membagi-bagikan makanan untuk satu orang satu genggam korma. Namun disaat bekal sudah mulai habis Abu Ubaidah membagi-baginya dengan satu korma untuk satu orang.

Korma yang satu itulah diisap-isap airnya sehingga menambah semangat kami dalam melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian bekalpun habis, badan terasa letih, capek dan lapar. Namun perjalanan masih jauh. Akhirnya kamipun memilih jalan dekat pantai. Tiba-tiba disaat kami betul-betul lapar, kami memperdapati ikan besar yang sudah mati, mula-mula Abu Ubaidah melarang kami untuk memakannya. Akan tetapi, karena keadaan sudah memaksa akhirnya kamipun memakannya, setelah itu kami melanjutkan perjalanan."

Perjuangan Abu Ubaidah bin Jarrah nampak juga kita lihat dari perkataan Umar bin Khattab. Pada suatu kesempatan Umar bin Khattab mengajukan pertanyaan kepada para sahabat, "Tunjukkan kepada saya cita-cita tertinggi kalian." Salah seorang dari mereka mengacungkan tangan dan berkata, "Wahai Amirulmukminin sekiranya rumah ini penuh dengan emas, akan saya infakkan seluruhnya untuk jalan Allah."

Umarpun mengulangi pertanyaannya, "Apa masih ada yang lebih baik dari itu?", lantas sahabat yang lainpun menjawab, "Wahai Amirulmukminin sekiranya rumah ini dipenuhi dengan intan, emas dan permata, niscaya akan saya infakkan seluruhnya untuk Allah." Umar bin Khattab kembali bertanya dengan lafadh yang sama. Merekapun serentak menjawab, "Wahai Amirulmukminin kami tidak tahu lagi apa yang terbaik dari itu." Umar bin Khathab kemudian menjelaskan, "Cita-cita yang terbaik adalah, seandainya ruangan ini Allah penuhi dengan pejuang muslim seperti Abu Ubaidah bin Jarrah yang jujur, adil dan bijaksana."
Menjelang wafatnya, Khalifah Umar pernah berkata, "Kalau Abu Ubaidah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai khalifah penggantiku. Dan bila kelak Allah swt bertanya tentang apa sebabnya, maka aku akan menjawabnya, 'Aku memilih dia karena dia seorang pemegang amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah.'"

Demikianlah sosok kepribadian sahabat Rasululloh SAW. yang satu ini. Ia tidak pernah mundur dalam memperjuangkan kesucian Islam. Tenaga, harta, waktu, dan jiwanya ia korbankan demi Islam dan kejayaan umatnya.
Radhiyallahu 'anhu wardhahu.

Itulah sebuah kisah dari Sahabat Rasululloh yaitu Abu Ubaidah Bin Jarrah...

SUBHANALLOH...

Terimakasih Umi dan Abi, telah memberi namaku yang mempunyai makna sangat besar.

Semoga Aku dapat menjadi seperti yang Abi dan Umi inginkan...
"Pemegang Amanat Umat"

Aku Cinta Umi dan Abiku...

Semoga Alloh membalas mu dengan Syurga-Nya...

Rahasia Kesuksesan Mahasiswa IPB

Bismillah. . . . .
Mungkin mayoritas mahasiswa sudah tau apa salah satu rahasia orang-orang sukses di IPB, orang-orang yang menjadi legenda di Kampus Hijau tercinta ini,. Aku sendiri menyadari hal ini dari hasil pengamatan dan proses komparasi antar mahasiswa-mahasiswa “terkenal” di IPB, dan setelah ku simpulkan. . . . Subhanallah. . . . The Power is REAL. . . Sebuah kekuatan dahsyat yang ditanamkan kepada mahasiswa sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bogor, kekuatan itu tersalurkan dalam sebuah forum islam yang terkenal dengan sebutan Mentoring,. Ya, mentoring-lah yang menurutku menjadi salah satu rahasia kesuksesan. . . Tapi bagaimana bisa?? Yuk kita lihat!!
Tak salah jika IPB mendapat julukan Institut Pesantren Bogor, karena memang suasana keislamannya kental banget,. Dimulai dari SDM-nya, sebagian besar mahasiswanya merupakan kaum yang melek agama, bahkan banyak juga yang basic pendidikan islamnya kuat, misal lulusan pondok pesantren, lulusan SMA islam, dsb,. Dengan kualitas SDM yang demikian otomatis akan tercipta kultur yang islami di dalam kehidupan kampus, nilai-nilai islam benar-benar dijunjung tinggi, bahkan mendapatkan kedudukan tertinggi,. Di sini tak ada lagi cemoohan semacam, “ah sok alim loe!” kenapa? Karena semua mahasiswanya alim-alim, justru mahasiswa yang nggak alim yang pasti akan minder, subhanallah sekali kan?? Beda banget dengan jamanQ di SMA. . . ==”
Lingkungan kampus yang bernuansa islam, tak lepas dari upaya syiar dan dakwah dari LDK Al-Hurriyah (Lembaga Dakwah Kampus) yang bermarkas di Masjid Agung Al-Hurriyah, masjid kebanggaan IPB yang merupakan masjid kampus terbesar ke-2 di Indonesia,. Aku akui, dakwah di kampus ini gencar banget, nggak ada hari tanpa dakwah!! LDK ini berjalan sangat efektif dan menghasilkan output yang fantastis,. Banyak banget kegiatan islam yang diadakan, benar-benar seperti “bom dakwah” bagi mahasiswa baru, mereka pasti akan kaget merasakan kultur ini,. Bagai gayung bersambut, acara-acara LDK Al-Hurr mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi!!
Selain pengaruh di atas, faktor adanya asrama TPB juga sangat menginisiasi,. Di Asrama, benar-banar menjadi kumpulan orang-orang alim, agenda asrama disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa baru “dipaksa” beradaptasi menjadi muslim yang lebih taat daripada keadaan sewaktu masih di rumah atau kampung halaman,. Percaya deh, begitu lulus dari asrama, pasti ada peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah kita, misal yang tadinya jarang baca Al-Qur’an, sekarang mulai rutin tiap hari,. Yang tadinya gag pernah tahajud-an, searang jadi lebih sering, dsb. . . .
Nah, salah satu kegiatan yang diadakan oleh LDK Al-Hurriyah adalah Mentoring,. Tau apa itu mentoring?? Mentoring merupakan kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina. Kegiatan sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL). Bentuk kegiatan dalam kelompoknya sangat fleksibel dan bervariasi, mulai dari kajian bareng, jogging bareng, outbond, sampai nonton bareng,.
Di dalam kelompok kecil ini, selain mendapat segudang ilmu baru tentang islam, kita juga dilatih untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat,. Tak pernah terlewatkan, selalu ada motivasi-motivasi mujarab yang bisa membakar semangat yang menggelora di dalam dada anak muda untuk selalu berkarya dan berjuang meraih yang terbaik,. So, tak heran setelah mengikuti mentoring ini banyak mahasiswa yang kepribadiannya berubah drastis, yang tadinya pendiam jadi aktif, yang tadinya malas jadi super rajin,. Hal lain yang bisa didapat dari mentoring ini adalah sharing pengalaman, cerita sukses, dan nasihat-nasihat yang sangat membantu,. Asal tau aja, mentor atau pembimbingnya adalah mahasiswa-mahasiswa yang prestatif, ya minimal terkenal oleh banyak orang, dan tentunya berkepribadian semi-ustadz (istilah baru dari penulis),. Semua informasi positif, baik akademik maupun non-akademik bebas dipertukarkarkan di sini, so anggota mentoringnya nggak bakal jadi mahasiswa cupu, karena selalu up to date,. Hebat kan???
Ternyata gag cuma mahasiswanya, para dosen juga mayoritas punya latar belakang keagamaan yang kuat,. Di samping dosen Pend. Agama, dosen-dosen lain pun banyak yang biasa mengisi khutbah di Masjid Al-Hurriyah tiap jumat, artinya jumlah dosen yang peduli dengan dakwah islam cukup banyak, bahkan saya tadi berani bilang “mayoritas”, itu lah uniknya IPB,.
Dari pengamatanku sendiri, ada beberapa karakter yang melekat kuat pada diri seorang alumni mentoring ini, diantaranya :
  1. Visioner, selalu mempunyai targetan yang jelas, berorientasi ke depan,.
  2. Optimisme memuncak, baginya tak ada hal yang tak mungkin dicapai olehnya, walaupun saat itu banyak orang yang meragukan kapasitasnya,.
  3. Sangat efisien dalam memanfaatkan waktu, tak banyak mahasiswa yang bisa seperti ini, mengerjakan banyak agenda atau tugas dengan waktu yang singkat, walaupun kondisinya under-pressure,.
  4. Cinta masjid, ya jelaslah, masjid sudah menjadi seperti rumah sendiri, tempat nongkrongnya sehari-hari dalam waktu senggang,. Sholat apapun seringnya di masjid Al-Hurr, walaupun itu jauh dari tempat kuliah,. Ngaji, belajar, ngerjain laporan, ngobrol, semuanya kebanyakan dilakukan di masjid,. Tak heran Masjid Al-Hurr selalu ramai di setiap waktu,.
  5. Kebiasaannya mencerminkan dakwah,. Mengucapkan salam ketika bertemu, pakaian rapi, “ana” “antum”, menggunakan kata kerja Arab, dan masih banyak lagi,. Jika disuruh memberi ceramah?? Wah segudang materi dia punya untuk disampaikan ke jamaahnya. . . . :D
  6. Aktif berorganisasi, bener2 komitmen untuk organisasi yang diikutinya, kontribusinya luar biasa,.
  7. Kenal banyak orang,. Antara orang-orang ini kebanyakan saling kenal, so pas di masjid tuh sering terjadi sapa-menyapa dan jabat tangan untuk sekedar tanya kabar,.
  8. Solutif,. Di dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang ini selalu bisa memecahkan permasalahan dengan tepat, susah banget lho, kebanyakan dari kita kan kalo ketemu masalah langsung down,.
  9. Mau untuk berbagi,. Jika dimintai nasihat atau saran, pasti dijawab dengan panjang lebar, dan kita sebagai pendengar pasti akan merasa puas dengan jawaban itu, ckckckck,.
  10. Berwibawa,. Ini nih yang bikin keren,. Cara jalan mereka aja udah beda, sepertinya tiap langkah mereka gag ada yang digunakan untuk sia-sia,.
Itulah beberapa yang aku ketahui karakter alumni mentoring yang sukses,. Perlu diketahui juga, bahwa janji Allah berlaku mutlak dan nyata terlihat pada orang-orang ini,. Semua orang tau, kalo kita dekat dengan Allah, maka Allah akan bermurah hati pada kita,. Karena orang-orang ini sangat dekat dengan Allah, keberuntungan dan kesuksesan selalu menyertai langkah mereka, makin hari makin banyak hal luar biasa yang mereka lakukan, benar-banar deh, Allahu Akbar!!!
Jangan salah, aku menulis artikel ini bukannya tanpa bukti, berikut aku sebutkan sejumlah orang-orang yang menjadi objek komparasi pengamatan :
Para Ketua BEM-BEM di IPB, Ketua UKM Forces,.
Lalu Presiden Mahasiswa tahun 2009 Ach. Firman Wahyudi, beliau malah menjadi salah satu mentor,. Achmad Fachrudin, ketua Panitia MPKMB (OSPEK) IPB 2010, juga sebagai mentor,.
Ketua angkatan 46 Fakultas Teknologi Pertanian, Gugi Yogaswara, yang juga mentor, beliau juga anggota Asrama PPSDMS Nurul Fikri (program beasiswa asrama yang hanya ada di 5 PTN terbaik Indonesia).
Mentor saya, Kak Bowo, mantan calon Ketua BEM F-MIPA,.
Mentor saya di Mahasiswa Prestasi, kak Hendra Prasetya, beliau dinobatkan menjadi mahasiswa Berprestasi IPB tahun 2010, dan menyabet gelar juara 2 Mapres nasional,.
Kak Randi Swandaru, namanya bener2 melegenda di IPB, karena tahun 2010 berhasil membawa medali Emas PIMNAS di Malang,.
Kak Danang Ambar Prabowo, beliau merupakan “The Best of The Legends”-nya IPB, juara 1 Mapres nasional tahun 2006, membuat sebuah video inspiratif dan spektakuler tentang keajaiban mimpi,.
Dan yang pasti, kebanyakan mahasiswa yang “go International” adalah alumni mentoring Al-Hurriyah. . . Subhanallah. . . .
Dari uraian di atas, di otakku timbul suatu pemikiran, bahwa kesuksesan mahasiswa IPB bukan lahir di gedung-gedung kuliahnya yang megah, tapi di Masjid Al-Hurriyah yang sejahtera ini. . . Allahu Akbar!!!
Sekian. . . . Semoga menginspirasi. . . . Ka-Chaw!!!
Bogor, 26 Juli 2011

Kamis, 01 Desember 2011

Aktivis Merindukan Rumah.. ? Sudahkah Birul Walidain... ?

"Dimana rumahmu Nak?"

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.
Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?
Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?
Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..
Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites